Ayahku adalah sosok orang yang rajin dan semangat untuk mencari nafkah, semua pekerjaan iya lakoni dengan penuh semangat agar kebutuhan rumah tangga dan anak-anak nya bisa tercukupi.
Walau panas terik matahari membuat keringatnya bertetesan, dan hujan membuat Ayah basah kedinginan tapi ayah selalu semangat untuk mengerjakannya.
Ayah tak pernah berputus asa. Ayah selalu berusaha untuk anak-anaknya, agar kelak anaknya bisa menjadi orang yang sukses bukan hanya di dunia tapi juga di akhirat kelak.
Pada saat itu entah apa yang terjadi ayah hilang kesadaran (lupa diri). Ayah tak mengenal siapapun. Ayah hanya bisa memanggil ku dengan sebutan '' ito''. Saat ku panggil panggil ayah, namun ayah hanya tidur, tidur dan tidur, aku berdoa sambil menangis berharap ayah kembali seperti dulu lagi. Doa ku telah di dengar Allah.
Sehabis pulang mengaji aku selalu melihat ayah merintih kesakitan karna penyakitnya. Seringkali Ayah memijat punggung nya sendiri dengan tongkat miliknya. Bila aku ingat semua itu aku menangis lagi.
Pada saat itu aku inggin cepat besar, agar aku bisa membantu ayah, kini harapan telah sirna, cita-cita ku untuk memberangkatkan haji ayah telah padam, karena ayah kini telah pergi untuk selamanya.
0 komentar
Silahkan Beri Komentar Saudara...