Sebuah cerita dari negeri Tirai Bambu yang sangat mengharukan aku
temukan saat menjelajah dunia maya. Ada sebuah artikel yang berjudul
"Zhang Da, Anak Teladan dari Negeri China". Aku pun tertarik untuk
membacanya, setelah membaca kisah itu hatiku pun turut berduka atas keteladaan seorang
bocah 10 tahun kepada ayahnya. Kisah ini aku ceritakan kepada teman-teman
berharap bisa membuka pintu hati kita untuk berbakti kepada orang tua dan bisa
hidup mandiri.
Al kisah di provinsi Zheijiang negara China ada seorang bocah 10
tahun bernama Zhang Da ditinggalkan oleh ibunya karena tidak sanggup lagi untuk
hidup bersama suaminya lantaran tidak bekerja, sakit-sakitan dan tidak bisa jalan.
Sejak saat itu Zhang Da hidup dengan seorang ayah yang harus menanggung beban
hidup dirinya dan ayahnya.
Kondisi itu memaksa Zhang Da untuk menanggung tanggung jawab yang
sangat berat. Selain harus bersekolah, Zhang Da juga harus mencari makan untuk
terus bertahan hidup. Dia juga harus emikirkan obat-obatan untuk ayahnya yang sakit-sakitan.
Zhang Da adalah salah satu dari sekian banyak anak yang harus
menerima kenyataan hidup yang pahit di dunia ini. Namun yang membuat Zhang Da
berbeda adalah bahwa dia tidak pernah menyerah. Hidup adalah kenyataan, hidup
harus terus berjalan tanpa perlu melakukan kejahatan, melainkan memikul
tanggung jawab untuk meneruskan kehidupannya dan ayahnya. Demikian yang
dikatakan Zhang Da.
Semenjak ditingalkan ibunya, Zhang Da mulai berjuang dengan bekerja
sebagai kuli. Setelah pulang sekolah dia harus bergabung dengan beberapa tukang
batu untuk membelah batu-batu besar agar memperoleh upah untuk membeli beras dan
obat-obatan ayahnya.
Zhang Da juga tak pernah putus semangat untuk meneruskan sekolahnya
meski setiap kali dia berngkat dan pulang dengan melewati hutan kecil. Dari
perjalanan itulah dia mulai makan daun-daunan, biji-bijian dan buah-buahan yang
dia temui di hutan. Hidup seperti ini dia jalani selama lima tahun dengan terus
merawat ayahnya yang sakit-sakitan. Dia menggendong ayahnya ketika ke WC,
menyeka dan memandikan ayahnya menyuapinya makan dan meminumkan obat untuk
ayahnya.
Zhang Da tak seperti teman-temannya di sekolah yang bisa mendapatkan
keinginan dari orang tuanya, bahkan dia harus membelikan obat-obatan mahal demi
kesemuhan ayahnya. Sementara toko obat yang harus dia berada cukup jauh dari tempat
tinggalnya. Zhang Da pun berpikir bagaimana untuk mengatasi semua itu. Sejak
itulah dia mulai belajar obat-obatan tentang obat-obatan melalui buku bekas
yang dia beli. Yang membuatnya semakin luar biasa adalah dia belajar bagaimana
seorang suster memberikan injeksi suntikan kepada pasiennya. Setelah merasa
mampu, dia nekad untuk menyuntik ayahnya sendiri. Pekerjaan menyuntik ayahnya sudah
dilakukannya selama lebih kurang lima tahun hingga dia berusia 15 tahun. Zhang
Da pun akhirnya terampil dan ahli menyuntik.
Perjuangan Zhang Da kemudian menjadi buah bibir masyarakat sekitar
hingga pemerintah China pun mendengar dan penasaran dengan kehidupan Zhang Da.
Kemudian Zhang Da dipanggil dalam suatu acara dan dianugerahi sebuah penghargaan
dari pemerintah.Dalam penganugerahan penghargaan itu hadir tokoh pemerintah,
pengusaha, artis dan orang-orang yang terkenal. Saat MC acara bertanya kepada
Zhang Da, “Zhang Da, sebut saja kamu mau apa, sekolah dimana, dan apa yang kamu
rindukan terjadi dalam hidupmu ? berapa uang yang kamu butuhkan sampai kamu
selesai kuliah ? Mau kuliah dimana, sebut saja. Pokoknya apa yang kamu idam –
idamkan sebut saja, disini ada banyak pejabat, pengusaha, dan orang terkenal
yang hadir. Saat ini juga ada ratusan juta orang yang sedang melihat kamu
melalui layar televise, mereka bisa membantumu!”
Zhang Da pun terdiam dan tidak menjawab apa apa. MC kembali berkata
kepadanya, “Sebut saja, mereka bisa membantumu.”
Beberapa menit Zhang Da masih diam, lalu dengan suara bergetar dia
pun menjawab, “Aku mau ibu kembali. Ibu kembalilah ke rumah, aku bisa membantu
ayah, aku bisa membantu ayah, aku bisa cari makan sendiri, Ibu kembalilah!”
demikian Zhang Da berbicara dengan suara yang keras dan penuh harap.
Saat itu juga banyak pemirsa yang terharu mendengar jawaban Zhang
Da, dan meneteskan air mata. Dia tidak minta kemudahan untuk pengobatan
ayahnya, dia tidak minta uang yang cukup untuk meringankan hidupnya, dia pun
tidak minta rumah mewah di kota dan materi lainnya. Tetapi Zhang Da hanya
menginginkan agar ibunya kembali bersama ayahnya dan dirinya. Subhanallah..
Zhang Da adalah salah satu dari sepuluh orang yang dinyatakan telah
melakukan perbuatan yang luar biasa di antara 1,4 milyar penduduk China.
Tepatnya 27 Januari 2006, pemerintah China, di provinsi Jiangxu, kota Nanjing, yang
kemudian disiarkan secara nasional ke seluruh pelosok negeri, memberikan
penghargaan kepada sepuluh orang luar biasa, salah satunya Zhang Da.
Semoga kisah ini dapat menginspirasi kita untuk terus melawan
kerasnya kehidupan. Jangan pernah menyerah dan berputus asa saat kita
kehilangan seseorang yang kita sayang. Karena Allah SWT tahu apa yang terbaik
untuk kita.
0 komentar
Silahkan Beri Komentar Saudara...